Selasa, 01 Maret 2016

Antara Petani Penggarap dan Pemilik Lahan

Menanam secara konvensional saat ini masih tetap dilaksanakan para petani, ini dilakukan kawan2 bukanlah tidak mau melakukan jarwo, tetapi demi menjaga hubungan baik dengan pemilik lahan yang tidak mau melihat begitu banyaknya lahan sawahnya yang tidak ditanami.
Setelah pemilik lahan tahu dan melihat sawahnya sudah ditanami padi maka diwaktu pembersihan gulma dan penyulaman barulah kawan petani penggarap melakukan pencabutan satu barisan tanam untuk membuat jarwo. Perlakuan ini bisa diterima pemilik lahan karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu melakukan ini karena memudahkan untuk membuat parit dikala akan mengeringkan air sawah disebabkan padi telah bunting atau berbunga.
Perlakuan yang dilakukan ini kalau kita hitung bukanlah menambah populasi jumlah rumpun karena rumpun yang dicabut tadi hanyalah untuk pengisi sisipan pada satu barisan pinggiran saja, kalau penyisipan untuk sebelah kiri maka yang tersisip hanyalah bagian kiri saja sehinggga barisan kanan akan tetap seperti tanam konvensional. Jadi jarwo yang dilakukan setelah tanam ini merupakan mengurangi jumlah rumpun dibandingkan dengan jarwo yang langsung dari awal penanaman kita lakukan.

Saya berharap ini semua sama2 menjadi pemahaman kita para petani dan bisa pula jadi perhatian bagi kita yang sebagai pemilik lahan karena sistim jarwo yang kita lakukan ini telah menunjukkan banyak sekali keuntungannya.
Salam bangga jadi petani.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Statistik

Featured Slider

Definition List

Ordered List

Weekly post

Blogger templates