Menanam secara konvensional saat ini masih tetap dilaksanakan para
petani, ini dilakukan kawan2 bukanlah tidak mau melakukan jarwo, tetapi
demi menjaga hubungan baik dengan pemilik lahan yang tidak mau melihat
begitu banyaknya lahan sawahnya yang tidak ditanami.
Setelah pemilik
lahan tahu dan melihat sawahnya sudah ditanami padi maka diwaktu
pembersihan gulma dan penyulaman barulah kawan petani penggarap
melakukan pencabutan satu barisan tanam untuk membuat jarwo. Perlakuan ini
bisa diterima pemilik lahan karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu
melakukan ini karena memudahkan untuk membuat parit dikala akan
mengeringkan air sawah disebabkan padi telah bunting atau berbunga.
Perlakuan yang dilakukan ini kalau kita hitung bukanlah menambah
populasi jumlah rumpun karena rumpun yang dicabut tadi hanyalah untuk
pengisi sisipan pada satu barisan pinggiran saja, kalau penyisipan untuk
sebelah kiri maka yang tersisip hanyalah bagian kiri saja sehinggga
barisan kanan akan tetap seperti tanam konvensional. Jadi jarwo yang
dilakukan setelah tanam ini merupakan mengurangi jumlah rumpun
dibandingkan dengan jarwo yang langsung dari awal penanaman kita
lakukan.
Saya berharap ini semua sama2 menjadi pemahaman kita para
petani dan bisa pula jadi perhatian bagi kita yang sebagai pemilik lahan
karena sistim jarwo yang kita lakukan ini telah menunjukkan banyak
sekali keuntungannya.
Salam bangga jadi petani.
0 komentar:
Posting Komentar